Jl. Taman Soka II Jaka Setia, Kota Bekasi
(021) 82420150
Selamat dan Sukses Ratoeh Jaroe
Tari
Ratoh Jaroe adalah tarian
khas Aceh yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan kekompakan masyarakat
Aceh.
Aceh dengan
segala keistimewaan dan kekayaannya baik itu kekayaan alam dan budaya yang
dimiliki tentu memiliki daya tarik tersendiri, salah satunya bidang tarian.
Selain tari saman, tari seudati dan tari ranup lampuan, Aceh juga dikenal
dengan tarian lain yang tidak kalah memukau, yaitu tari ratoh jaro. Tarian yang
ditampilkan saat pembukaan Asian Games tahun 2018 lalu berhasil memukau jutaan
pasang mata yang melihatnya.
Menurut
berbagai sumber, tarian ratoeh jaroe ini diciptakan oleh Yusri Saleh atau yang biasa
dikenal sebagai dek gam. Yusri merantau ke Jakarta sekitar tahun 2000-an, bakat
seni yang ia miliki menjadikannya sebagai pelatih tari di anjungan Pemerintah
Aceh. Singkat cerita ia dipercaya sebagai koreografer dalam parade di TMII
(Taman Mini Indonesia Indah) pada acara tari tingkat nasional dan mendapatkan
gelar sebagai koreografer terbaik.
Sejak saat
itu tarian ratoh jaroe mulai dikembangkannya. Tarian ini merupakan perpaduan
antara beberapa tarian tradisional aceh yaitu likok pulo, rapai geleng, rateb
meusekat, dan ratoh duek sehingga menghasilkan bentuk tarian unik. Hingga
sekarang tarian ini dikenal baik dalam negeri maupun mancanegara.
Jika
dilihat dari gerakannya mungkin tarian ini bisa dibilang mirip dangan tari
saman. Namun jika diperhatikan dengan lebih jeli, maka akan terlihat perbedaan
antara keduanya. Biasanya tarian ratoh jaroe dibawakan secara berkelompok oleh
penari perempuan dan berjumlah genap. Sedangkan tari saman dibawakan oleh
penari laki-laki dan terkadang juga dibawakan oleh wanita. Tarian ini sangat
mengutamakan kekompakan dan keselarasan gerakan tangan sesama penari. Selain
itu, gerakan tangan juga harus cepat dan tegas. Sehingga jika ada salah satu
orang saja salah gerakan maka akan terlihat tidak serasi.
Sejak tahun
2011 tarian ini sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya
Internasional. Seiring berjalannya waktu, tari ratoh jaroe memiliki makna dan
nilai filosofis tertentu. Tarian yang dibawakan oleh perempuan dengan iringan
syair religius ini dimaknai sebagai wujud semangat, jiwa pemberani dan pantang
menyerah para wanita Aceh.
Eksisnya tari ratoh jaroe ini semakin
memperlihatkan kekayaan budaya yang dimiliki aceh dan Indonesia di kancah
Internasional. Sehingga diharapkan dapat menimbulkan daya tarik bagi para turis
untuk mengunjungi aceh.